Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Rabu, 09 Januari 2013

Memilih Gitar Akustik Dengan Baik

Apa yang perlu diperhatikan ketika akan membeli gitar akustik ?


      Dengan dasar asumsi bahwa kita semua tahu cara memilih gitar dari faktor fisik yg kelihatan mata awam. seperti fisik gitar, tuner gitar dll. kalau tuner kelas seperti Yamaha harusnya sih sudah cukup baik. Untuk warna nut itu tidak bisa dijadikan patokan tua atau tidaknya gitar. Kalau warna nut yg putih bersih, seperti gitar yg umumnya di jual di Gramedia, itu warnanya putih karena bahannya plastik. Jenis plastik tertentu kadang -kadang memang dari sananya kekuning-kuningan. Untuk gitar Taylor contohnya, warna nutnya juga agak kuning karena bahannya dari Tusq (gading sintetis buatan). Trus untuk gitar yg pakai bone nut sekalipun, bone nut juga ada beberapa macam; non-bleach, bleached dan tanned. (Bleach = pemutih) Bone nut natural ini non-bleach jadi warnanya agak ke kuning-kuningan. kalo bleached itu warnanya putih (karena di kasih pemutih) sedangkan tanned adalah bone nut (atau saddle) yg di rendam cairan tertentu (misalnya teh pekat) supaya menghasilkan warna yg kuning kecoklatan. Biasanya ini di pakai di gitar kelas Vintage seperti Martin. Kembali ke cara memilih gitar, saya pribadi sebagai pemakai steel string guitar murni memakai cara sebagai berikut:

  1. Step paling penting tentu saja coba mainkan gitarnya. Pastikan cocok dulu dengan karakter suara gitar tersebut. Kalo memang gitar tersebut agak keras belum tentu gitar tersebut jelek. tips berikut adalah untuk memastikan gitar tersebut layak atau tidak untuk diboyong pulang. 
  2. Cek jarak bagian paling bawah string dengan bagian paling atas fret 12. Atau disebut “Cek action gitar nya” Saya merekomendasikan maximal 2mm (kalo gitar pribadi saya hanya 1.5mm). Kalo lebih dari itu kemungkinan besar neck sudah agak bengkok. Kalau lebih dari itu mungkin masih bisa di boyong pulang dengan catatan sisa “saddle” yg menonjol di bridge masih banyak. Yang berarti masih bisa diamplas untuk menurunkan “tinggi action” Sebagai catatan untuk menurunkan action sebanyak 0.5mm, tinggi saddle yg harus di amplas adalah 1 mm (dua kalinya). Ingat juga setelah di amplas idealnya sisa saddle yg menonjol dari bridge masih harus tersisa minimal 1.5 mm (didekat string satu). 
  3. Step selanjutnya cek kerataan neck. Caranya pencet string 1, fret 1. Pada saat yg bersamaan saya akan pencet juga fret 14 di string yg sama (paling gampang pake capo di fret 1). Setelah itu cek jarak antara string dengan permukaan fret 7. Idealnya harus ada jarak serambut saja. Kalo nempel berarti bengkok kebelakang. Kalo jarak terlalu besar berarti bengkok kedepan. Ini biasanya bisa di perbaiki dengan meng adjust truss rod. 
  4. Step tambahan (tidak mutlak) boleh juga ngecek nut apabila gitar terasa agak susah di pencet di fret awal, terutama kalo chord F agak susah di mainin bersih. Ada kemungkinan nut terlalu tinggi. Cara mengetahui nut terlalu tinggi adalah dengan memencet fret 3 trus lihat jarak antara bagian atas fret satu dengan bagian paling bawah string. Untuk string 1, idealnya hanya ada jarak serambut. Kalau lebih dari itu, mungkin nut slot kurang dalam sehingga agak susah di pencet. Ini bisa di adjust oleh luthier. Oh ya, untuk cara tersebut semakin besar ukuran stringnya, jarak akan sedikit lebih besar. (misalnya jarak fret 1 ke string antara string 1 dan string 2, pasti lebih besar string dua. Demikian seterusnya) 
  5. Terakhir mainkan harmonik di fret 5,7 dan 12. Trus bandingkan pitchnya dengan posisi yg sama tapi di pencet fretnya. Tapi cara ini mungkin agak susah dilakukan oleh pemain pemula jadi boleh di gantikan dengan memainkan scale doremifasol nada dasar A (string 3 fret 2, do re di string 3, re mi fa di string 2). Trus bandingkan dengan nada yang sama di do re di string 2 fret 10 dan 12 dan re mi f adi string 1 fret 10, 12 dan 12. Trus lakukan hal yg sama untuk tali 4,5 dan 6 juga. Tujuan step ini adalah untuk mencek intonasi gitar (fals atau tidaknya gitar di fret tinggi)
by James Halim :
  1. Cek nada harmonik pada 12th fret, sama gak frekuensinya sama open string, kalo udah beda berarti gitar necknya uda miring (waktu disimpan sering di sender ke tembok, atau uda lama umur gitarnya).
  2. Coba di tune (stem) gitarnya (perhatikan tuning pegnya (yang bisa diputar2 [gak tau nama indonya]), apakah keras, ato terlalu cepat turun/naik nadanya, bisa jadi lama tidak di minyaki, atau ukurannya tidak pas).
  3. Perhatikan ketebalan neck, tinggi neck, jangan trlalu tebal atau terlalu tipis (sesuai selera).
  4. Juga guard pick, cari yang masih mengkilap.
  5. Perhatikan juga ada tipe gitar C (curved) yang mempermudah main gitar pada nada tinggi
  6. Liat di ujung neck ada yang putih2 namanya Nuts dan ujung belakang strings yang putih2 juga, dekat bridge (atau dekat lubang gitar) namanya Fretboard, , semakin putih warnanya, gitarnya semakin baru.
  7. Terakhir beberapa gitar ada titik (position marker) di fret ke 7 (ada juga yang 5 7 9) itu sangat mempermudah belajar posisi chords nantinya

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates