Fingerstyle guitar adalah suatu teknik bermain gitar dengan cara memetik
senar secara langsung dengan ujung jari, kuku, kombinasi keduanya atau
pun dengan alat bantu lainnya tanpa menggunakan pick atau plektrum.
Istilah fingerstyle ini sering dikaitkan dengan fingerpicking sebagai
suatu teknik standar gitar klasik yang dimainkan dengan mempergunakan
gitar nilon.
Sebagai suatu teknik bermain tersendiri Fingerstyle bisa juga di artikan
sebagai teknik bermain gitar di mana melodi, bass line, harmonisasi
pengiring maupun (kadang-kadang) perkusi bisa dimainkan bersamaan hanya
dengan satu gitar.
Mungkin anda pernah mendengar nama Andy McKee, Sungha Jung atau Jubing
Kristianto, atau mungkin anda merupakan penggemar berat mereka ? Jika
anda mendengar lagu-lagu mereka, anda akan seperti mendengar suara
beberapa instrumen yang memainkan nada harmonis secara bersamaan. Namun
pada kenyataannya hal itu hanya dilakukan dengan menggunakan satu
instrumen. Teknik permainan yang mereka gunakan disebut fingerstyle. Fingerstyle mencakup teknik fingerpicking
yaitu teknik standar dalam permainan gitar klasik dimana ibu jari
memainkan nada bass sedangkan jari telunjuk dan tengah memainkan nada
melodi.
Teknik fingerstyle pada gitar memungkinkan jari-jari pada tangan kanan (tangan kiri untuk yang kidal) memainkan nada secara bebas pada tiap senar karena fingerstyle tidak
memainkan keseluruhan senar secara bersamaan seperti teknik bermain
gitar pada umumnya. Jari-jari pada tangan kiri (tangan kanan untuk yang
kidal) yang bertugas menciptakan nada dan tiap jari ‘bermain’ secara
individu, artinya masing-masing jari tidak terpengaruh oleh jari-jari
lainnya dan dapat memainkan nada apapun dengan menekan senar pada fret.
Satu-satunya batasan terhadap ‘kebebasan’ ini adalah jangkauan tiap
jari ketika memainkan nada. Teknik ini yang membuat sang gitaris dapat
memainkan banyak nada dan menciptakan banyak bagian seperti bass, melodi
dan nada harmonik bahkan perkusi pada satu instrumen.
Hal inilah yang sangat menarik perhatian saya dan kebetulan saya adalah seorang fingerstyler. Seorang fingerstyle guitarist dapat
memainkan nada apapun yang dia inginkan untuk menciptakan komposisi
nada yang indah. Jubing Kristianto merupakan salah satunya. Pada lagunya
yang berjudul Hujan Fantasy, dia memainkan berbagai macam jenis musik
dalam satu karya lagu. Lagunya sendiri merupakan lagu ciptaan Ibu Sud
yang berjudul Hujan kemudian diaransemen ulang oleh Jubing untuk
dimainkan dengan satu gitar. Dalam lagu ini, Jubing memainkan nada bass
dan melodi secara bersamaan juga nada harmonik pada beberapa bagian.
Permainan tempo dan scale yang berubah-ubah membuat lagu ini
terdengar lebih dinamis. Komposisi dalam lagu ini hanya dibuat dari satu
jenis instrumen yaitu gitar klasik, namun dapat menghasilkan suara yang
indah dan kaya. Setiap nada dalam lagu ini memiliki proporsi yang pas,
nada bass yang menjadi tempo dalam permainan dan melodi sebagai
pembentuk lagu, dimainkan secara pas dan menghasilkan suatu karya musik
yang indah.
Menciptakan komposisi musik dengan teknik fingerstyle tidaklah
mudah. Pengetahuan dan ketrampilan di bidang musik mutlak diperlukan,
namun yang tidak kalah penting adalah kreatifitas karena jika berbicara
dengan musik, maka akan berhubungan dengan seni. Pada fingerstyle guitar,
para musisi menggunakan gitar sebagai media kreatif untuk menuangkan
ide mereka dalam bentuk komposisi nada dan menghasilkan suara yang
indah. Jika pelukis memiliki peralatan melukis seperti kuas dan cat
untuk menuangkan ide mereka dalam bentuk komposisi warna di atas kanvas,
maka fingerstyle guitarist memiliki gitar mereka sebagai media terhadap ide-ide yang ingin mereka sampaikan dan fretboard menjadi kanvas untuk ‘lukisan nada’ mereka.
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =)) Posting Komentar